Langsung ke konten utama

Purwaceng asli Dieng - Viagra Alami Berkhasiat

Tanaman Purwaceng
Purwaceng (Pimpinella pruatjan) tumbuhan herbal dari genus Apiaceae. Terkenal karena khasiatnya yang dapat meningkatkan stamina bagi si peminum. Biasanya diolah dalam bentuk bubuk purwaceng, kopi purwaceng dan susu purwaceng.
Purwa dalam bahasa Jawa berarti sudah. Sedangkan ceng, merupakan penggalan dari bahasa Jawa yang artinya ereksi. Artinya, setelah minum purwaceng, dijamin pria langsung ereksi.
Meski agak sulit mencarinya, namun tak sedikit orang rela bersusah payah mendapatkan Purwaceng. Tanaman yang dikenal dengan viagra tradisional ini memang tersohor karena khasiatnya yang bikin stamina lebih greng.

Purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya.

Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Nama latin Purwaceng adalah Pimpinella pruatjan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Hyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Pegunungan Tengger). Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagandan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia.

Seperti dikutip dari hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, seluruh bagian tanaman purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan juga membenarkan bahwa akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina.

Umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.
Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.

Namun sebuah penelitian yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, Sabtu (23/1/2010) menyebutkan, Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid.

Untuk mendapatkan khasiat secara nyata, Purwaceng harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya.

Postingan populer dari blog ini

Ikan Channa atau Ikan Limbata Yang Menarik dan Mudah di Pelihara

Ikan Air Tawar yang tidak kalah menariknya dari ikan air asin atau lautan yang merupakan sebagian besar habitat dari hewan-hewan yang hidup di perairan. ikan air tawar merupakan salah satu hewan air yang mempunyai bermacam dan banyak jenisnya, ada beberapa ikan dari air tawar seperti danau, rawa, sungai, saluran-saluran air atau got dan persawahan. Ikan air tawar ada yang bisa di makan atau dijadikan sebagai bahan sajian hidangan- hidangan khas pada kalangan tertentu. Dari beberapa jenis hewan air tawar ada juga yang tidak bisa dimakan atau kadang digunakan sebagai hiasan saja dan masih banyak lainnya. Ikan Kotes (Channa Limbata) sejenis gabus, Dwarf snakehead, Frog snakehead, Brown snakehead yang dalam bahasa daerah dikenal sebagai Kotes Sungai, Kotes Sawah Atau Kotes Danau, hejo gado, bogo benguk, kutuk benguk, dolak Kapuas, bocek, aruan, haruan, licingan, kutuk, kutes, kabos, gabos, rutiang dan masih banyak lagi lainnya. Ikan kotes biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-

Ikan Brèk, Wader Abang atau Putihan Yang Menarik dan Mudah di Pelihara

tag : #  Ikan Nilem ,#  Ikan Mahseer ,#  Ikan Hampal , # Ikan Beong ,#  Ikan Wader Pari ,#  Ikan Cetul , Ikan Uceng ,#  Ikan-Ikan Sungai Serayu Wonosobo

Pèyek atau Rempèyek Yang Renyah dan Banyak Penggemarnya Hingga Kini

Rempeyek (rêmpèyèk) atau Peyek (pèyèk) merupakan penganan (lauk) terbuat dari tepung dengan kacang (udang, dan sebagainya), yang digoreng dalam bentuk pipih. Rempeyek merupakan penganan tradisi adat Jawa yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sudah ada sejak zaman dahulu kala masa Kesultanan Mataram. Secara umum, rempeyek terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam, bawang putih) dan daun jeruk, serta diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah atau kedelai. Tepung beras berfungsi sebagai pengikat adonan. Isian rempeyek dapat berupa bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teri, ebi, udang kecil. Saat ini, orang juga membuat rempeyek dari daun bayam dan daun lainnya. Sebagai makanan pelengkap, fungsi rempeyek sama dengan kerupuk, yaitu sebagai pelengkap hidangan. Selain itu, rempeyek juga kerap di sajikan ketika orang Jawa melangsungkan upacara adat. Seperti saat selametan bayi, selam

Sekitar Sungai Serayu di Wonosobo

Sunset di Serayu Perbatasan Sungai Serayu Wonosobo merupakan salah satu sungai yg terletak di Kabupaten Wonosobo. Sungai Serayu ini bersumber dari mata air di pegunungan Dieng yg bernama Mata air Bima Lukar (Tuk Bimo Lukar) dan bermuara di Laut Cilacap.  ada sekitar 5 kabupaten yg dilewati Sungai Serayu ini, yaitu kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. Baca Lainnya, Cerita Awal Mula Sungai  Serayu  di Wonosobo, Babagan Crito Kali Serayu Wonosobo Sungai Serayu di sebagian wilayah menpunyai beberapa fungsi yang cukup berguna bagi warga atau penduduk di sekitar sungai. Selain digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan irigasi, sungai serayu juga digunakan sebagai tempat wisata, ada yg menggunakan sebagai tempat wisata petualangan air (rafting/ arung jeram), ada juga yang menggunakan sebagai tempat wisata alam lainnya. Baca Juga , Cerita Rakyat Asal Mula Sungai Serayu  ,  Sepintas Cerita Legenda Tuk Bima Lukar Dieng

Cerita Awal Mula berdirinya Desa Tumenggungan Selomerto Wonosobo

Desa Tumenggungan berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya. Diperkirakan berdiri pada abad 18 ketika terjadi perang Diponegoro melawan Belanda. Sehingga desa Tumenggungan ini lahir sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Hingga saat ini pemerintah desa Tumenggungan belum menemukan dokumen dan bukti sejarah yang menyebutkan tahun berdirinya desa Tumenggungan. Sejarah desa Tumenggungan hanya bisa dirunut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Tumenggungan didirikan oleh seorang Tumenggung pengikut Pangeran Diponergoro pada abad ke 18 yang berasal dari Yogyakarta. Siapa nama Tumenggung tersebut, hingga saat ini belum ada dokumen dan bukti sejarah yang menorehkan nama pendiri desa Tumenggungan pada saat itu. Banyak cerita yang beredar bahwa nama Tumenggung tersebut adalah Tumenggung Selomanik, hal ini dibuktikan dengan adanya makam petilasan Tumenggung Selomanik yang berada di Dusun Kalilunjar. dimana pada waktu peran

Kayu Ambang utawa Apung, Seko Kali Seng Biso Kanggo Pajangan Lan Cerito Asale

Kayu apung utawa kayu ambang ya iku kayu kang umbah-umbah ing pasisir utawa pinggir segara, tlaga, utawa kali amarga angin, pasang, utawa ombak. Kali lan tlaga kayu apung yaiku kayu sing asale saka kali utawa tlaga, sing wis ngambang utawa terdampar ing watu, ing pinggir kali utawa tlaga lan kadhangkala wis nyebar ing lemah utawa suket ing cedhak kali utawa tlaga. Moco Liane, Sekitar Sungai Serayu Wonosobo , Crito Babagan Asale Kali Srayu Wonosobo Kayu Apung utawa Kayu Ambang ing kali sedeng lan dawa ing Kali Tengah dituduhake dening Kayu Ambang. Kayu Ambang ing tlaga utawa bendungan kali ing Kali Kidul sing dituduhake dening Kayu Ambang. Kayu apung sing ana ing pinggir kali utawa tlaga, kadhangkala nyedhiyakake papan kanggo sawetara manuk kali. Nanging, kayu apung nyedhiyakake papan perlindungan lan panganan kanggo manuk, iwak, lan spesies banyu liyane nalika ngambang ing kali. Kadal gedhe, cacing lan bakteri ngrusak kayu lan mboko sithik ngowahi dadi nutrisi sing diweneha

Tempe Kemul Seng Khas Nang Wonosobo

Tempe Kemul yaiku jajanan utawa jajanan goreng sing digawe kanthi coro digoreng (tempe kemul digawe soko tempe sing ditutupi kemul utowo kemul karo campuran glepung lan rempah-rempah banjur digoreng). Ono sawetoro salah sijine tempe kemul khas ing Indonesia, lan saben duwe ciri dhewe-dhewe ing saben wilayah. Baca juga,  Sego Bucu Khas Wonosobo ,  Gendhar atau Legendhar Wonosoboan Ing sawetoro dhaerah liane, tempe kemul biasane diarani Mendoan, lan siji tempe kemul sing nduweni ciri sing rodo bedo yoiku Tempe Kemul Wonosobo. Umume Tempe Kemul Wonosobo nduweni ciri warnane kuning lan ukurane kurang luwih seukuran telapak tangan. Ing tlatah Wonosobo, Tempe Kemul okehe didol ing pedagang kaki lima, kayata warung gorengan, warung bakso, warung mie ayam, mie ongklok, lan liya-liyane. Jajanan iki cukup terkenal karo sawetoro wong ing Wonosobo, kalebu turis, monco lan domestik. Tempe kemul minongko jajanan sing terkenal ing kalangan masyarakat Indonesia nganti saiki. Kajaba iku, Tempe Kemul lu

Sekilas Wonosobo dan Sekitar Wisatanya

Dengan ketinggian sekitar 2000 meter lebih di atas permukaan laut, Kabupaten yang terletak di jalur tengah Provinsi Jawa Tengah ini cukup kaya akan tempat-tempat wisata alamnya, serta memiliki hawa udara yang sangat sejuk, air yang cukup bersih dan alami.

Kumpulan Gambar Kayu Tempat Tanaman, Kayu Apung dan Kayu Bekas Untuk Seni Pot Kayu dengan Tanaman Menjadi Sebuah Dekorasi Seni Yang Menarik

Kayu Alami dan kayu potong unik tempat penanam memberikan aksen hangat pada lingkungan sekitarnya. Bagian sempurna untuk dekorasi rumah modern yang memungkinkan dekorasi mudah dan praktis untuk rumah kontemporer. Menarik dan menjadi pusat unik untuk acara atau rumah apa pun. Pekebun kami bisa terbuat dari kayu alami yang didapat dari sungai bekas atau kayu apung yang dipoles. Meskipun tidak dilengkapi dengan lubang drainase, tanaman ini mudah ditangani dan dibersihkan, serta dapat digunakan serta pengaman baik di dalam maupun di luar ruangan. Lihat Video; Seni Kayu Gapuk-Kayu Gapuk di Daratan Alam