Limbah kayu bekas dan kayu gapuk merupakan kayu yang sudah habis terpakai atau bekas dari digunakan dan kayu yang sudah membusuk pada bagian-bagiannya yang menjadikan tidak layak digunakan pada fungsi utama kayu tersebut (kayu bekas bangunan yang terbuang, kayu bekas pemotongan pohon yang dibuang, dan kayu-kayu bekas lainnya yang berserakan di pinggir sungai). Limbah kayu bekas dan kayu gapuk yang tersapu ke pesisir atau tepian sungai, danau, atau sungai karena angin, pasang surut, atau ombak sungai besar. Kayu bekas dan kayu gapuk sungai, danau merupakan kayu yang berasal dari sungai-sungai atau danau, yang sudah mengambang maupun yang terdampar di bebatuan, di pesisir sungai atau danau dan kadang sudah terhampar di tanah atau rerumputan dekat sungai atau danau. Limbah kayu bekas dan kayu gapuk yang dibuat menjadi tempat hiasan dengan tanaman sederhana yang ditambah rumput lumut membuat hiasan tanaman lebih menarik dan menjadi seni yang sedikit berbeda dengan tanaman-tanaman hias yang berbeda. Tanaman hias dengan Limbah kayu bekas dan kayu gapuk memiliki fungsi manfaat tersendiri.
Udang Sungai (Macrobrachium Lanchesteri), udang sungai yang hidup di aliran lambat berputar dan agak tenang
Udang sungai, rawa dan danau atau udang perairan tawar (Macrobrachium Lanchesteri). Udang merupakan salah hewan yang hidup di perairan, udang berkemampuan beradaptasi yang baik, sehingga membuat udang ini berkembang biak dan menyebar dengan pesat baik pada seluruh jenis badan air tawar, perairan yang dangkal, berarus lambat dan tenang seperti danau, waduk, kolam sawah dan aliran air buatan lainnya yang ditumbuhi tumbuhan air. Udang juga merupakan bagian dari suatu ekosistem yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem, lingkungan, kerugian ekonomi dan atau berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia. Invasi dari spesies eksotik merupakan salah satu dari ancaman biologis terbesar bagi lingkungan, keanekaragaman hayati dan spesies lokal di suatu ekosistem.