Berikut Sepintas permasalahan-permasalahan umum yang masih sering terjadi pada tumbuhan moss darat, yang akan dijelaskan dengan beberapa cara untuk mengetahui serangan hama dan penyakitnya, serta kerusakan fisik yang termasuk faktor lingkungannya yang dapat menyebabkan stres.
> Hama dan Penyakit
Siput suka menggunakan tumbuhan moss atau lumut darat sebagai inang karena tumbuh subur di lingkungan yang sama dengan moss. Tingkat kelembapan yang tinggi, sinar matahari tidak langsung, dan banyaknya makanan menjadikannya pilihan habitat yang populer. Anda akan dapat mengenali serangan siput dari jejak yang tertinggal di permukaan tanaman dan bercak-bercak kecil yang telah dimakan.
Serangga kecil dan tungau laba-laba juga menggunakan tumbuhan moss darat sebagai bagian dari habitatnya dan mereka dapat dikenali dari jaringnya yang halus dan warna moss yang memudar.
Dimana moss tumbuh dalam kondisi yang terlalu lembap tanpa sirkulasi udara yang cukup, penyakit jamur dapat muncul. Hal ini dapat diketahui dengan adanya pertumbuhan berwarna putih atau berbulu halus pada permukaan tumbuhan. Cara yang paling umum untuk mengatasi masalah ini lebih mudah dengan menurunkan tingkat kelembapan dan menggunakan fungisida alami seperti cuka sari apel yang diencerkan atau mungkin dengan memasukkan bakteri tertentu yang mendahului jamur berbahaya.
> Kerusakan Fisik
Beberapa tumbuhan moss dapat menahan lebih banyak lalu lintas pejalan kaki daripada yang lain. Spesies moss atau lumut darat seperti moss lembar, moss karpet, atau moss Bryum dapat menahan lalu lintas pejalan kaki sedang, tetapi spesies lain seperti moss bantal, moss pakis, moss penutup rambut, atau moss pohon akan rusak karena struktur internalnya yang rapuh. Oleh karena itu diusahakan untuk menggunakan batu pijakan untuk jalan setapak atau dapat juga menggunakan mulsa kulit kayu untuk mencegah lalu lintas pejalan kaki langsung pada spesies moss yang rapuh.
Area yang rusak akibat lalu lintas pejalan kaki biasanya akan kembali pulih setelah mendapat cukup waktu untuk pulih. Sebagian besar moss dapat menyebar melalui fragmentasi dan akan segera mengisi celah-celah tanaman yang mati.
Jika kerusakannya parah, mungkin perlu menanam benih baru di area tersebut. Pertama, perlu membuang moss dan kotoran yang mati agar spora dapat menempel pada tanah atau substrat lainnya. Jika tidak ada spora, dapat juga menggunakan gumpalan moss untuk mengisi celah. Pastikan area tersebut memiliki kelembapan yang cukup, dan hindari sinar matahari langsung selama beberapa bulan pertama hingga tanaman tumbuh sempurna.
> Tekanan Lingkungan
Salah satu alasan utama terjadinya perubahan warna dan pencoklatan (dorman) yaitu ketika terlalu banyak sinar matahari atau tidak cukup air yang tersedia. Moss lebih menyukai lingkungan yang lembap dan teduh sehingga mereka akan stres ketika terlalu banyak atau terlalu sedikit air, dan jika mereka terkena suhu yang sangat tinggi dan terlalu banyak sinar matahari. Namun, tidak semua spesies sama. Tumbuhan moss tertentu dapat mentoleransi banyak sinar matahari tetapi yang lain seperti moss pakis, moss bantal, atau moss sphagnum akan cepat mati atau dorman ketika mereka terkena terlalu banyak sinar matahari atau terlalu sedikit air. Memindahkan moss dapat menjadi pilihan tetapi, dapat dimengerti, ini tidak selalu menjadi pilihan. Dapat dipertimbangkan lagi untuk menggunakan 'jaring peneduh' selama ber
bulan-bulan musim panas terpanas dan sistem pengkabutan (alat penyiram juga berfungsi) jika tidak cukup air yang tersedia. Jangan lupa bahwa lumut menyukai kondisi lembap tetapi mereka membenci genangan air. Jaga agar area tersebut lembap tetapi memiliki drainase yang baik. Faktor lingkungan lain yang dapat menyebabkan pencoklatan/perubahan warna yaitu polusi udara, suhu ekstrem (seperti yang disebutkan sebelumnya), dan kondisi tanah yang buruk yang dapat menghambat pertumbuhan dan vitalitas. Masalah terakhir ini dapat diperbaiki dengan menggunakan lapisan mulsa organik untuk menstabilkan suhu dan tingkat kelembapan.