Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sungai Serayu Wonosobo

Macam-macam ikan kali Sungai Serayu di sekitar Wonosobo

Sungai Serayu Wonosobo merupakan salah satu sungai yg terletak di wilayah tengah  Wonosobo. Sungai Serayu ini bersumber dari mata air di pegunungan Dieng yg bernama Mata air Bima Lukar (Tuk Bimo Lukar) dan bermuara di Laut Cilacap. Bermacam ikan sungai serayu ada yang mempunyai nilai ekonomis lebih, seperti ikan yang layak di konsumsi atau ikan-ikan hias lainnya. Pada umumnya Ikan air tawar sungai hidup untuk memperpanjang usia. berikut beberapa macam ikan air tawar yang hidup di sungai serayu sekitar Wonosobo yang dikenal masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis: 1.  Ikan Baung atau Beong 2. Ikan Berek,Putihan atau Tawes 3. Ikan Nilem atau Melem 4. Ikan Mujahir atau Nila 5. Ikan Bawal 6. Ikan Wader atau Bader 7. Ikan Lele 8. Ikan Tambra atau Ikan Mas 9. Ikan Lempon atau mahseer, 10. Ikan Uceng 11. Ikan Gurami 12. Ikan Palung atau Hampala 13. Ikan Sidat 14. Ikan Sili 15. Ikan Sepat 16. Ikan Cere atau cethul 17. Ikan Kotes, Limbata atau Ikan Channa 18. Ikan Mangur 19. Ikan Kekel

Udang Sungai (Macrobrachium Lanchesteri), udang sungai yang hidup di aliran lambat berputar dan agak tenang

Udang sungai, rawa dan danau atau udang perairan tawar (Macrobrachium Lanchesteri). Udang merupakan salah satu hewan yang hidup di perairan, ada sebagian perairan asin ada sebagian di perairan tawar. Udang berkemampuan beradaptasi yang baik, sehingga membuat udang ini berkembang biak dan menyebar dengan pesat baik pada seluruh jenis badan air tawar, perairan yang dangkal, berarus lambat dan tenang seperti danau, waduk, kolam sawah dan aliran air buatan lainnya yang ditumbuhi tumbuhan air. Udang juga merupakan bagian dari suatu ekosistem yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem, lingkungan, kerugian ekonomi dan atau berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia. Invasi dari spesies eksotik merupakan salah satu dari ancaman biologis terbesar bagi lingkungan, keanekaragaman hayati dan spesies lokal di suatu ekosistem.

Ikan Wader Cakul (Puntius Binotatus) Yang Menarik dan Lumayan Konsumtif

Wader Cakul yang cukup kecil dan hidup di perairan-perairan tawar dengan nama-nama daerahnya seperti, beunteur (Sd.), wader bintik dua atau wader pada umumnya (Jw.), puyan (Bjr.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris ikan tersebut dikenal sebagai spotted barb atau common barb, ikan wader Cakul semula dideskripsi oleh Achille Valenciennes pada 1842 dengan nama Barbus binotatus (Barbus, sungut, merujuk pada sungut-sungut pendek di ujung moncongnya; binotatus, bernoktah dua). Penempatannya dalam genus sering kali berubah-ubah, sehingga dalam literatur ikan wader cakul kadang disebut dengan nama-nama lain seperti Systomus binotatus, Capoeta binotata, dan Puntius binotatus. Wader Cakul memijah di perairan terbuka pada saat menjelang gelap. Setiap kali bertelur, ikan ini menyebarkan antara 200–500 butir telur di antara tumbuh-tumbuhan air. Telur-telur ini akan menetas sekitar 48 jam kemudian, dan selama beberapa hari berikutnya burayak (anak ikan) akan berlindung di sela-sela daun tanaman air

Ikan Wader Bintik Dua (Barbodes Binotatus) Yang Menarik dan Cukup Konsumtif

Wader bintik-dua yang cukup kecil dan hidup di perairan-perairan tawar dengan nama-nama daerahnya seperti, beunteur (Sd.), wader cakul atau wader pada umumnya (Jw.), puyan (Bjr.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris ikan tersebut dikenal sebagai spotted barb atau common barb, ikan wader bintik-dua semula dideskripsi oleh Achille Valenciennes pada 1842 dengan nama Barbus binotatus (Barbus, sungut, merujuk pada sungut-sungut pendek di ujung moncongnya; binotatus, bernoktah dua). Penempatannya dalam genus sering kali berubah-ubah, sehingga dalam literatur ikan wader cakul kadang disebut dengan nama-nama lain seperti Systomus binotatus, Capoeta binotata, dan Puntius binotatus. Wader bintik-dua memijah di perairan terbuka pada saat menjelang gelap. Setiap kali bertelur, ikan ini menyebarkan antara 200–500 butir telur di antara tumbuh-tumbuhan air. Telur-telur ini akan menetas sekitar 48 jam kemudian, dan selama beberapa hari berikutnya burayak (anak ikan) akan berlindung di sela-sela daun t

Ikan Sili Yang Suka Hidup di Dasaran Sungai Juga Menarik Untuk di Pelihara

Ikan Sili hidup mendiami sungai yang bergerak lambat dan dataran banjir, dan merupakan penghuni dasar yang biasanya ditemukan di tempat-tempat dengan dasar berlumpur sedikit berpasir. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya terkubur di dasar sungai, seringkali hanya menyisakan moncongnya yang terlihat. Sili Ikan memakan invertebrata (seperti larva serangga, cacing, dan krustasea), ikan yang lebih kecil, materi tanaman, dan detritus. Ikan Sili juga menarik dan mudah untuk dipelihara.

Ikan Channa atau Ikan Limbata Yang Menarik dan Mudah di Pelihara

Ikan Air Tawar yang tidak kalah menariknya dari ikan air asin atau lautan yang merupakan sebagian besar habitat dari hewan-hewan yang hidup di perairan. ikan air tawar merupakan salah satu hewan air yang mempunyai bermacam dan banyak jenisnya, ada beberapa ikan dari air tawar seperti danau, rawa, sungai, saluran-saluran air atau got dan persawahan. Ikan air tawar ada yang bisa di makan atau dijadikan sebagai bahan sajian hidangan- hidangan khas pada kalangan tertentu. Dari beberapa jenis hewan air tawar ada juga yang tidak bisa dimakan atau kadang digunakan sebagai hiasan saja dan masih banyak lainnya. Ikan Kotes (Channa Limbata) sejenis gabus, Dwarf snakehead, Frog snakehead, Brown snakehead yang dalam bahasa daerah dikenal sebagai Kotes Sungai, Kotes Sawah Atau Kotes Danau, hejo gado, bogo benguk, kutuk benguk, dolak Kapuas, bocek, aruan, haruan, licingan, kutuk, kutes, kabos, gabos, rutiang dan masih banyak lagi lainnya. Ikan kotes biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-

Ikan Baung atau Baceman Yang Memiliki Nilai konsumsi Lebih dan Enak di Masak

Baung merupakan ikan air tawar yang dapat hidup dari perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu. Bahkan di Sungai Musi (Sumatera Selatan), baung ditemukan sampai ke muara sungai di daerah pasang surut yang berair sedikit payau. Selain itu, ikan ini juga banyak ditemui di tempat-tempat yang letaknya di daerah banjir. Secara umum, baung atau baceman dinyatakan sebagai ikan yang hidup di perairan umum seperti sungai, rawa, muara danau, dan waduk. tag : #  Ikan Nilem ,#  Ikan Mahseer ,#  Ikan Hampal , # Ikan Beong ,#  Ikan Wader Pari ,#  Ikan Cetul ,  Ikan Uceng ,#  Ikan-Ikan Sungai Serayu Wonosobo Baung bersifat noktural, yang artinya aktivitas kegiatan hidupnya (mencari makan, dll.) lebih banyak dilakukan pada malam hari. Selain itu, baung juga memiliki sifat suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai tempat habitat hidupnya. Di perairan alam, baung termasuk ikan pemakan segala (omnivora). Namun ada juga yang menggolongkannya sebagai ikan karnivora, karena lebih dominan mem

Ikan Brèk, Wader Abang atau Putihan Yang Menarik dan Mudah di Pelihara

tag : #  Ikan Nilem ,#  Ikan Mahseer ,#  Ikan Hampal , # Ikan Beong ,#  Ikan Wader Pari ,#  Ikan Cetul , Ikan Uceng ,#  Ikan-Ikan Sungai Serayu Wonosobo

Ikan Wader Pari atau Lunjar Padi, Ikan Kali Yang Mudah di Pelihara

Rasbora argyrotaenia merupakan Lunjar padi yang masih kecil, 19mm. Ikan  bertubuh kecil ramping, dengan panjang maksimal sekitar 170 mm. Tubuh berwarna coklat kuning kehijauan di bagian punggung (dorsal) dan putih keperakan di sisi dan bagian bawah (ventral), terutama di bagian perut. Sebuah garis perak berjalan bersama garis kehitaman di bawahnya pada masing-masing sisi tubuh, dari belakang tutup insang hingga ke batang ekor. Iris mata berwarna perak; sirip-sirip berwarna bening, kecuali sirip ekor yang kekuningan indah. Ikan dewasa, 33mm. Formula sirip punggung (dorsal), yakni dua jari-jari keras (duri) diikuti tujuh jari-jari lunak. Sirip dubur (anal ); sirip dada (pectoral); sirip perut (ventral); serta jumlah sisik pada jalur gurat sisi (linea lateralis) 29-30 buah. Batang ekor (peduncle) dikelilingi 14 sisik; antara gurat sisi dengan awal sirip perut diantarai oleh 1-1½ sisik. Lunjar padi sering ditemui dalam kelompok besar, di danau, parit atau sungai-sungai yang relatif tenan

Neolissochilus Fish, Tor Soro, Ikan Mahseer dari Sungai Serayu Wonosobo (iwak lempon) Yang Menarik di Pelihara

Neolissochilus Fish merupakan Ikan Air Tawar yang tidak kalah menariknya dari ikan air asin atau lautan yang merupakan sebagian besar habitat dari hewan-hewan yang hidup di perairan. ikan air tawar ini merupakan salah satu hewan air yang mempunyai bermacam atau beberapa jenis. Mahseer atau Neolissochilus Fish, Tor Soro, atau Ikan Mahseer atau Lempon Sungai ini merupakan Ikan Air Tawar yang bisa di masak atau dijadikan sebagai bahan sajian hidangan- hidangan khas pada kalangan tertentu. Dari beberapa jenis ikan mahseer ada juga yang kadang digunakan sebagai ikan hias .   tag : #  Ikan Nilem , #  Ikan Mahseer , #  Ikan Hampal , #  Ikan Wader Pari , #  Ikan Cetul ,  Ikan Uceng , #  Ikan-Ikan Sungai Serayu Wonosobo

Ikan Nilem, Ikan Sungai Melem Mangut Yang Menarik

Nilem, nilem mangut, melem, atau Paweh (Osteochilus vittatus) merupakan sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan herbivora ini cukup banyak menyebar di Jawa. Nilem juga merupakan ikan budidaya untuk konsumsi dan komersial lainnya. Ikan nilem bertubuh sedang, panjang total hingga 26 sentimeter. Moncong membulat tumpul, dengan bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Sungut maksilar kurang lebih sepanjang diameter mata, sungut rostral lebih pendek. Sisiknya berwarna-warni. Ikan nilem biasa dibudidayakan orang di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat. Ikan ini digemari telur-telurnya karena rasanya yang lezat. Akan tetapi sekarang produksinya cenderung menurun, sementara umumnya nilem dipelihara sebagai produk sampingan dari kolam-kolam pemeliharaan ikan mas, nila, atau gurami.   Ikan nilem memakan berbagai jenis fitoplankton.

Uceng Serayu, ikan kecil yang menarik dan komersil

Uceng atau uceng-uceng ( Nemacheilus masyai ) merupakan spesies ikan bersirip pari dalam genus Nemacheilus.   "Uceng", dapat ditemukan di lingkungan air tawar dalam habitat kedalaman beraneka. spesies ini berasal dari sungai kecil, sungai besar, rawa dan danau. Panjang rata-rata Nemacheilus masya sebagai jantan tanpa kelamin adalah sekitar 13,5 sentimeter atau sekitar 5,3 inci. Tubuh spesies ini berwarna terang dengan bercak gelap yang dapat ditemukan di sisinya. Itu bisa dikenali dari tubuhnya yang ramping memanjang. Mereka lebih menyukai arus lambat air jernih hingga agak keruh, dengan dasar berlumpur, berpasir atau berbatu kerikil. Sejauh pola makan mereka, spesies ini memakan serangga, larva, dan invertebrata yang hidup di air. Betina dari spesies ini agak lebih besar dan bertubuh lebih besar daripada jantan. Nama khusus itu menghormati ilustrator sains Thailand Luang Masya Chitrakarn, sarjana perikanan, salah satu pelopor perikanan di Thailand.   Uceng memiliki kemampuan

Hampal atau Hampalong si Ikan Sungai Yang Bersisik Besar

Hampal, ikan air tawar yang termasuk kerabat ikan mas. Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara daratan dan Indonesia bagian barat. Nama-nama lokalnya, di antaranya, hampal, hambal, hampalong (Sd.); ampalong (Btw); wader, suco, palung, ngongok (Jw.) adungan, dungan, dongan (Klm.); kabarau, kebarau, barau, sebarau (Mly.). Dalam bahasa Inggris spesies ini dikenal sebagai Hampala Barb dan juga Large-scaled Hampal, sebagaimana nama penunjuk jenisnya yang merujuk pada sisik-sisiknya yang berukuran besar. Ikan ini menyukai sungai-sungai kecil dan besar yang jernih, berair deras, dengan dasar berpasir dan berlumpur. Ikan hampal bisa sering ditemukan pada kebanyakan badan air, termasuk waduk dan danau. Hampal merupakan ikan konsumsi yang cukup enak apabila dimasak matang dan cukup lumayan penting di daerah sebarannya. Ikan hampal juga digemari sebagai ikan pancingan (sport).

Cethul, Cere,atau Gondhok Gupy yang Bertubuh Kecil

Gupi atau cetul merupakan anggota suku Poecilidae yang berukuran kecil. Jantan dan betina dewasa mudah dibedakan baik dari ukuran dan bentuk tubuhnya, maupun dari warnanya. Panjang total tubuh ikan betina antara 4–6 cm, sedangkan jantannya lebih kecil, sekitar 2½–3membentuk pola seperti jala, dan perut gendut berwarna putih.

Mengenal Sedikit Kayu Apung Sungai dan Asalnya

Kayu apung merupakan kayu yang tersapu ke pantai atau pantai laut, danau, atau sungai karena angin, pasang surut, atau ombak. Kayu apung sungai dan danau merupakan kayu yang berasal dari sungai-sungai atau danau, yang sudah mengapung maupun yang terdampar di bebatuan, di pesisir sungai atau danau dan kadang sudah terhampar di tanah atau rerumputan dekat sungai atau danau. Baca Juga, Sekitar Sungai Serayu Wonosobo , Mengenal Sedikit  Tumbuhan Kecil Rumput Lumut , Kayu apung di sungai berbatu dan berkerikil di sebuah Sungai Tengah yang diperlihatkan oleh kayu apung. Kayu apung di danau atau bendungan sungai sebuah Sungai selatan yang diperlihatkan oleh kayu apung. Video Mencari Kayu Apung Sungai Kayu apung yang bertengger di pinggiran sungai atau danau, kadang menyediakan tempat untuk beberapa burung jenis sungai. Namun, kayu apung menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi burung jenis sungai, ikan, dan spesies air lainnya saat mengapung di sungai. Kadal besar, cacing da

Cerita Awal Mula Sungai Serayu di Wonosobo

Pada dahulunya sekitar Sungai Serayu sudah memiliki berbagai pesona keindahan, kehidupan alami dan banyak pemandangan menarik lainnya. Sungai Serayu atau Bengawan Sarayu atau Kali Serayu terletak membentang di sebagian utara wilayah Jawa Tengah. Ada sekitar 5 kabupaten yg dilewati Sungai Serayu, yaitu kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. Sungai Serayu di Wonosobo cukup terkenal diantara sungai-sungai lainnya, seperti Sungai Begaluh, Sungai Tulis, Sungai Bogowonto, Sungai Sicantel, Sungai Kapulogo, Sungai Waroe, Sungai Prieng, Sungai Semagung, Sungai Siantap, Sungai Siton, Wangan Aji, Sungai Sigletuk, Sungai Cengis, Sungai Gede, Sungai Kemadu, Sungai Putih, Sungai Kabelukan  dan masih banyak sungai lainnya yang terletak disekitar Kabupaten Wonosobo. Sungai-sungai diatas ada sebagian sungai-sungai yang bermuara di Sungai Serayu dan bermuara lagi di Laut. Baca Lainnya, Kayu Apung Sungai dan Asalnya , Ikan-ikan Dari Sungai Serayu , Jembatan-jemba

Ikan-ikan Sungai Serayu di sekitar Wonosobo

Ikan merupakan salah satu hewan yang hidup di air baik di air tawar maupun air asin. Beberapa jenis ikan ada yang mempunyai nilai ekonomis lebih, seperti ikan yang layak di konsumsi atau ikan-ikan hias lainnya. Ikan air tawar diantaranya hidup di rawa-rawa, danau dan sungai.  Melestarikan ikan dapat diekspresikan secara sederhana, antara lain dengan cara tidak membuang sampah di sungai, tidak mendukung/ melakukan penambangan pasir dengan alat berat karena dapat membentuk ‘sumur-sumur’ di dasar sungai, yang akan merusak habitat beberapa spesies ikan, dan tidak mendukung/ menangkap ikan menggunakan bahan peledak yang menjadikan eksistensi populasi ikan akan tidak lestari. Berikut beberapa jenis ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai sekitar Kabupaten Wonosobo yang dikenal masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis. 1. Ikan Baung atau Beong 2. Ikan Bawal 3. Ikan Berek atau Putihan 4. Ikan Cere atau Cetul 5. Ikan Nilem atau Melem 6. Ikan Mujahir atau Nila 7. Ikan Lele 8. Ikan Lempon/

Cerita Rakyat Asal Mula Sungai Serayu

Panorama Tepi Sungai Serayu Sekitar 20 kilometer di sebelah utara kota Wonosobo, yaitu di sebuah daerah dataran tinggi Dieng terdapatlah sumber mata air, mata air tersebut bernama Tuk Bima Lukar . Menurut cerita atau legenda masyarakat sekitar, Tuk Bima Lukar mempunyai daya tarik tersendiri. Yaitu dipercaya bisa membuat orang awet muda dengan membasuh muka atau mandi dengan air di tuk tersebut. Sedangkan asal mula cerita Tuk tersebut berawal pada suatu ketika sang pandawa sedang pergi ke Dieng untuk membangun Candi sebagai tempat pemujaan, di tengah perjalanan salah satu orang Pandawa yaitu Bima merasa ingin buang air kecil (ken***g), lalu dia berhenti untuk buang air kecil.

Sepintas Cerita Legenda Tuk Bima Lukar, Kawasan Pegunungan Dieng

Tuk Bima Lukar,  mata air atau sumber air yang berasal dari bawah lereng Gunung Perahu yang terletak di sekitar kawasan pegunungan Dieng. Tuk Bima Lukar merupakan Hulu dari Sungai Serayu. Tuk Bima Lukar juga merupakan Mata air yang di anggap suci bagi umat Hindu Kuno Dieng. Nama Bima Lukar di ambil dari kata Bima dan Lukar, Bima artinya nama salah satu satu tokoh dari Pandawa sedangkan Lukar yang berarti busana. Menurut legenda cerita nama Bima Lukar berarti sebagai tempat dimana tempat sang tokoh Pandawa yaitu dimana Bima saat sedang melukar (melepas) pakaiannya untuk disucikan.

Sekitar Sungai Serayu di Wonosobo

Sunset di Serayu Perbatasan Sungai Serayu Wonosobo merupakan salah satu sungai yg terletak di Kabupaten Wonosobo. Sungai Serayu ini bersumber dari mata air di pegunungan Dieng yg bernama Mata air Bima Lukar (Tuk Bimo Lukar) dan bermuara di Laut Cilacap.  ada sekitar 5 kabupaten yg dilewati Sungai Serayu ini, yaitu kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. Baca Lainnya, Cerita Awal Mula Sungai  Serayu  di Wonosobo, Babagan Crito Kali Serayu Wonosobo Sungai Serayu di sebagian wilayah menpunyai beberapa fungsi yang cukup berguna bagi warga atau penduduk di sekitar sungai. Selain digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan irigasi, sungai serayu juga digunakan sebagai tempat wisata, ada yg menggunakan sebagai tempat wisata petualangan air (rafting/ arung jeram), ada juga yang menggunakan sebagai tempat wisata alam lainnya. Baca Juga , Cerita Rakyat Asal Mula Sungai Serayu  ,  Sepintas Cerita Legenda Tuk Bima Lukar Dieng