Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerita Sekitar Wonosoboan

Cerita Kisah Asal Muasal Telaga Pengilon

Telaga Pengilon sebuah telaga yang berada diketinggian 2100 mdpl dengan vegetasi dan ekosistem yang cukup bervariasi. Telaga Pengilon merupakan obyek wisata alam yang terletak di Desa Wisata Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Obyek wisata ini, begitu populer dikalangan para wisatawan terlebih lokasinya yang berdekatan dengan telaga warna. Suasananya alami, airnya jernih, dan terletak dikawasan wisata dieng, yang dapat menambah daya tarik pengunjung menikmati panorama Telaga Pengilon. Selain sebagai obyek wisata telaga ini juga menjadi tempat pengairan pertanian warga. Di telaga ini pada zaman dahulunya terdapat legenda mengenai asal muasal terbentuknya nama Telaga Pengilon, Telaga Pengilon memiliki arti dalam bahasa jawa yakni Pengilon/ cerminan (sebuah papan atau tempat untuk bercermin). Nama yang berasal dari legenda yang dikisahkan bahwa zaman dahulu pantai selatan yang dikuasai oleh seorang Ratu. Ratu ini mempunyai anak yang parasnya sangat cantik. Sehingga pada su...

Cerita Jaman Dahulu Kala Dieng Yang Terkenal Dengan Keindahan Alam Pegunungannya

Kawasan dataran tinggi Dieng telah lama dikenal sebagai pusat temuan arkeologi; dengan ditemukannya sejumlah candi dan sisa-sisa bangunan kuno non-pemujaan (petirtaan dan lubang drainase) serta arca. Catatan Hindia-Belanda menyebutkan ada 117 candi/ bangunan purbakala di dataran tinggi Dieng, tetapi sekarang tinggal sembilan yang masih berdiri. Candi-candi di Dieng diberi nama sesuai dengan nama tokoh pewayangan Mahabharata dan berdasarkan perkiraan arkeolog, bangunan-bangunan kuno di Dieng dibangun di masa berkuasanya Kerajaan Kalingga, yaitu pada abad ke-7 dan ke-8. Ini menjadikan percandian Dieng sebagai bangunan tertua di Jawa yang masih berdiri. Candi-candi ini bercorak keagamaan Hindu dan tampaknya dibangun untuk pemujaan kepada Siwa dan hyang (leluhur yang didewakan setelah meninggal). Dalam konsep Hinduisme, kuil atau candi adalah miniatur gunung suci kosmis, meskipun Schoppert melihat motif desain bangunan sangat sedikit terkait dengan India. Dalam tinjauannya yang diterbitkan...

Cerita Singkat Sejarah Awal Mula Wonosobo

Sejarah singkat Wonosobo menurut cerita rakyat, pada zaman dahulu kala sekitar abad XVII, tersebutlah tiga orang pengelana yang masing-masing bernama Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis suatu pemukiman di Wonosobo. Selanjutnya Kyai Kolodete berada di dataran tinggi Dieng, Kyai Karim berada di daerah Kalibeber dan Kyai Walik berada di sekitar Kota Wonosobo sekarang ini. Sejak saat itu daerah di daerah ini mulai berkembang, tiga orang tokoh tersebut dianggap sebagai "cikal bakal" dari masyarakat Wonosobo yang dikenal sekarang ini. Makin lama daerah ini semakin berkembang, sehingga semakin ramai. Dikemudian hari dikenal beberapa nama tokoh penguasa daerah Wonosobo yang pusat pemerintahannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh bernama Tumenggung Wiroduta di Pacekelan Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok atau Plobangan saat ini. Salah seorang cucu Kyai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa di Wonosobo. Cucu Kyai Karim tersebut dikenal sebag...

Cerita Singkat Rambut Gimbal Dieng dan Ritual Ruwatannya

Konon anak yang berambut gimbal merupakan anak yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat wilayah Dieng dan sekitarnya. Anak yang berambut gimbal atau biasa disebut anak gimbal dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce. Mitos yang berkembang dan dipercaya sebagian masyarakat Dataran Tinggi Dieng, rambut gimbal dianggap bisa membawa musibah atau masalah di kemudian hari, sehingga mesti diruwat, karena dipercaya akan mendatangkan rezeki dan si anak dapat hidup normal dengan rambut yang normal. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, anak berambut gimbal merupakan titipan dari tokoh mitologi Dieng, Nyai Roro Ronce. Dalam legenda, Nyi Roro Ronce disebut sebagai utusan Nyai Roro Kidul, penguasa Laut Selatan, yang bertugas mendiami dan menjaga Dataran Tinggi Dieng. Ruwatan rambut gimbal merupakan upacara pemotongan (cukur) rambut pada anak-anak berambut gimbal (gembel) yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau), Jawa Tengah. Ritual ruw...

Cerita Awal Mula berdirinya Desa Tumenggungan Selomerto Wonosobo

Desa Tumenggungan berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya. Diperkirakan berdiri pada abad 18 ketika terjadi perang Diponegoro melawan Belanda. Sehingga desa Tumenggungan ini lahir sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Hingga saat ini pemerintah desa Tumenggungan belum menemukan dokumen dan bukti sejarah yang menyebutkan tahun berdirinya desa Tumenggungan. Sejarah desa Tumenggungan hanya bisa dirunut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Tumenggungan didirikan oleh seorang Tumenggung pengikut Pangeran Diponergoro pada abad ke 18 yang berasal dari Yogyakarta. Siapa nama Tumenggung tersebut, hingga saat ini belum ada dokumen dan bukti sejarah yang menorehkan nama pendiri desa Tumenggungan pada saat itu. Banyak cerita yang beredar bahwa nama Tumenggung tersebut adalah Tumenggung Selomanik, hal ini dibuktikan dengan adanya makam petilasan Tumenggung Selomanik yang berada di Dusun Kalilunjar. dimana pada waktu peran...

Cerita Awal Mula Sungai Serayu di Wonosobo

Pada dahulunya sekitar Sungai Serayu sudah memiliki berbagai pesona keindahan, kehidupan alami dan banyak pemandangan menarik lainnya. Sungai Serayu atau Bengawan Sarayu atau Kali Serayu terletak membentang di sebagian utara wilayah Jawa Tengah. Ada sekitar 5 kabupaten yg dilewati Sungai Serayu, yaitu kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. Sungai Serayu di Wonosobo cukup terkenal diantara sungai-sungai lainnya, seperti Sungai Begaluh, Sungai Tulis, Sungai Bogowonto, Sungai Sicantel, Sungai Kapulogo, Sungai Waroe, Sungai Prieng, Sungai Semagung, Sungai Siantap, Sungai Siton, Wangan Aji, Sungai Sigletuk, Sungai Cengis, Sungai Gede, Sungai Kemadu, Sungai Putih, Sungai Kabelukan  dan masih banyak sungai lainnya yang terletak disekitar Kabupaten Wonosobo. Sungai-sungai diatas ada sebagian sungai-sungai yang bermuara di Sungai Serayu dan bermuara lagi di Laut. Baca Lainnya, Kayu Apung Sungai dan Asalnya , Ikan-ikan Dari Sungai Serayu , Jembatan-jembatan Su...

Cerita Singkat Waduk atau Bendungan Wadaslintang yang Mempesona

Waduk Wadaslintang merupakan sebuah bendungan atau waduk yang terletak di wilayah Kecamatan Wadaslintang, Jawa Tengah, Indonesia. Untuk lebih tepatnya waduk ini terletak di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen. Waduk ini memiliki beberapa fungsi yang menopang kehidupan warga di sekitarnya, termasuk sebagai tempat wisata alam yang mempesona dan alami .