Nasi Kucing ( ꦱꦼꦒꦏꦸꦕꦶꦁ,. Sěgå Kucing) merupakan makanan yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta. Sego atau nasi kucing umumnya berporsi sedikit, dan umumnya ditambah sambal, ikan bandeng/teri, irisan tempe, lalu dibungkus daun pisang. Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing" karena porsinya yang sedikit atau kecil. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat Jawa yang memelihara kucing dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil atau sedikit. Nasi kucing biasanya berisi sambal, gereh pindang, dan nasi dengan porsi yang sedikit. Gereh pindang adalah salah satu makanan kucing sehingga hal ini yang membuat nasi yang berporsi sedikit ini disebut nasi kucing.
Nasi ini sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama kalangan muda seperti mahasiswa, terutama pada era reformasi saat bahan pokok mengalami kenaikan harga. Nasi atau Sego Kucing Disajikan dengan daun pisang dan bisa langsung disantap. Namun, seiring perkembangan zaman, ada juga tempat makan yang menghidangkan menu nasi kucing dengan menggunakan piring.
Menu pendamping nasi kucing selain telur dan ayam adalah sate, gorengan, tahu bacem, bihun goreng , dan sebagainya. Variasi dari nasi kucing adalah sego macan, ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, sego macan juga dibungkus daun pisang. Nasi atau sego kucing ini biasanya dijual dengan harga murah (terkadang Rp 2000-3000 untuk per satu bungkusnya) di tempat yang kecil, dengan jajanan pinggir jalan yang disebut angkringan.