Desa Tumenggungan berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya. Diperkirakan berdiri pada abad 18 ketika terjadi perang Diponegoro melawan Belanda. Sehingga desa Tumenggungan ini lahir sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Hingga saat ini pemerintah desa Tumenggungan belum menemukan dokumen dan bukti sejarah yang menyebutkan tahun berdirinya desa Tumenggungan. Sejarah desa Tumenggungan hanya bisa dirunut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Tumenggungan didirikan oleh seorang Tumenggung pengikut Pangeran Diponergoro pada abad ke 18 yang berasal dari Yogyakarta. Siapa nama Tumenggung tersebut, hingga saat ini belum ada dokumen dan bukti sejarah yang menorehkan nama pendiri desa Tumenggungan pada saat itu. Banyak cerita yang beredar bahwa nama Tumenggung tersebut adalah Tumenggung Selomanik, hal ini dibuktikan dengan adanya makam petilasan Tumenggung Selomanik yang berada di Dusun Kalilunjar. dimana pada waktu perang Diponegoro terdapat seorang Adipati dan Tumenggung yang bermukim di sebuah Wilayah, sang Tumenggung tersebut kemudian menetap dan mendirikan desa Tumenggungan, sementara sang Adipati melanjutkan perjalanan sedikit keselatan dan menetap kemudian mendirikan desa Kadipaten.
Swiss Van Java Dieng Wonosobo merupakan salah satu pesona alami pegunungan terbaik di Kabupaten Wonosobo, Swiss Van Java view terletak di Dusun Sirangkel, Desa Mlandi, Kecamatan Garung, berjarak kurang lebih 20 km dari Kota Wonosobo. Biasanya tempat ini cukup ramai dengan pengunjung di hari minggu atau hari libur lainnya. Untuk jalan menuju ke tempat tersebut apabila dari arah Dieng masih rawan dan kurang disarankan, karena turunannya yang cukup curam, sedangkan jalan menuju tempat ini yang lebih nyaman bisa melewati desa Garung ke arah desa Mlandi ujung dekat tempat wisata yang terkenal dengan sebutan Air Terjun Sikarim. Berikut beberapa gambar pemandangan menarik sekitar Swiss Van Java View,